Minggu, 13 April 2008


Tugas membina karyawan hanyalah tugas PSDM. Siapa bilang? Itu juga tugas semua karyawan.

Coaching Counseling atau yang biasanya disebut CoCo menjadi tema pelatihan bagi rekan-rekan sebanyak 23 orang, yang bekerja di Tribun Kaltim, Balikpapan. Pelatihan berlangsung selama dua hari, 3-4 April 2008, dan bertempat di aula pertemuan Hotel Pacific, Balikpapan. Rata-rata peserta yang hadir adalah mereka yang memiliki anak buah seperti manajer, asisten manajer, kepala regu, redaktur, dan asisten redaktur. Tetapi tidak hanya mereka yang memilki anak buah saja yang ikut dalam pelatihan ini, ada juga peserta yang masih level staf yang ikut serta.

Ada anggapan bahwa Coaching Counseling adalah tugas seorang pemimpin yang memiliki anak buah. Pemimpin perlu memberikan Coaching atau Counseling ketika anak buahnya dinilai mengalami penurunan kinerja. Jika penyebabnya adalah karena si anak buah kurang memiliki kemampuan, informasi, pengetahuan, atau kompetensi maka coaching lah yang diberikan. Tetapi jika penyebabnya adalah karena si anak buah bermasalah dengan sifat, sikap, emosi, dan kepribadian maka counseling lah yang diberikan. Ternyata anggapan kalau Coaching Counseling hanyalah tugas pemimpin atau yang memiliki anak buah adalah keliru. Seorang yang tidak memiliki anak buah juga bisa memberikan coaching dan counseling. Kepada siapa? Kepada rekan sekerja atau teman sekerja.

Pada dasarnya, Coaching Counseling adalah kegiatan membantu orang lain. Jadi siapa saja bisa melakukannya asalkan ia memiliki niat untuk membantu orang lain yang sedang memiliki masalah. Dalam dunia kerja, masalah adalah ketika seorang karyawan dalam bekerja menunjukkan hasil kinerja yang menurun, kesalahan meningkat, inisiatif berkurang, sulit bekerja sama, enggan menjalankan tugas, dan sebagainya. Dan terpenting, ketika kita mengatakan seorang karyawan bermasalah maka kita harus memiliki data yang kuat yang menunjukkan kalau karyawan itu memang bermasalah. Tanpa data yang kuat maka anggapan kita kalau karyawan itu bermasalah akan mudah ditepis.

Pelatihan hari pertama membahas mengenai coaching. Pada pelatihan itu dijelaskan mengenai manfaat coaching dan metode coaching. Juga diadakan workshop dimana para peserta diminta untuk melakukan praktek coaching secara langsung. Umpan balik dan diskusi mengenai jalannya praktek dilakukan sesudah praktek. Pelatihan hari kedua membahas mengenai counseling. Pada pelatihan hari kedua ini dijelaskan mengenai manfaat counseling dan metode counseling. Ada juga workshop seperti hari pertama namun tentu dengan kasus yang berbeda.

Selama pelatihan berlangsung terungkap berbagai kasus yang sedang dialami oleh rekan-rekan di Tribun Kaltim. Kasus-kasus itu antara lain seperti kasus berpacaran dengan rekan kerja, cara memberikan co-co kepada lawan jenis, bagaimana memberikan co-co kepada orang yang berbeda karakter, bagaimana menghadapi anak buah yang keras kepala, mana yang pertama kali harus dilakukan, coaching atau counseling, dan kasus mengenai atasan yang tidak mau membantu anak buah. Jika semua penyelasaian terhadap masalah itu harus diselesaikan seorang diri oleh pihak PSDM maka pihak PSDM tidak akan sanggup. Oleh sebab itu, dengan adanya pelatihan ini diharapkan mereka yang sudah mendapatkan pelatihan Coaching Counseling bisa membantu PSDM untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Semoga harapan itu bisa tercapai. Maju terus Tribun Kaltim. Tribun Kaltim Luar Biasa!!!

0 komentar: