Selasa, 24 Maret 2009

Pada tanggal 20 - 21 Maret 2009, Human Resources Service (HRS) Kompas Gramedia mengadakan pelatihan outbound di Santa Monica, Ciawi. Pelatihan outbound yang mengangkat tema “SAVING PRIVATE RYAN” ini diikuti oleh sekitar 46 orang karyawan HRS.

Para peserta outbound HRS memulai keberangkatannya dari pelataran halaman Bentara Budaya Jakarta, sekitar Jumat siang, 20 Maret 2009. Para peserta dilepas keberangkatannya oleh Ibu Caecilia Dian, Direktur Corporate Human Resources, yang berpesan agar outbound ini bisa membawa manfaat bagi para peserta.

Pada pelatihan outbound HRS ini, para peserta selama satu setengah hari diajak untuk memainkan berbagai permainan yang sudah dipersiapkan oleh pihak fasilitator. Tapi bukan sekedar bermain. Para peserta juga diajak untuk menemukan makna yang bermanfaat buat diri mereka dari setiap permainan. Terutama manfaat yang berhubungan dengan lingkungan kerja HRS yang sekarang ini sedang berusaha beradaptasi dengan sistem yang baru yaitu SAP.

Ada 8 permainan yang dimainkan oleh para peserta selama outbound. Ke delapan permainan itu dibungkus dalam satu tema yang diberi judul “Saving Private Ryan”. Tema yang diangkat dari film karya Steven Spielberg itu, bercerita tentang satu pasukan tentara dibawah pimpinan Kapten John H Miller yang ditugaskan untuk menyelamatkan nyawa seorang prajurit bernama Ryan. Tema “Saving Private Ryan” dipilih dengan dengan maksud untuk meneladani kekompakan dan pengorbanan tim Kapten John H Miller dalam menyelamatkan Ryan, seorang prajurit biasa.

Banyak pembelajaran yang berhasil diambil oleh peserta dari permainan-permaian yang ada. Misalnya, pada permainan pertama yang diberi judul “Seniman Satu Coretan”.Dalam permainan ini setiap peserta diminta untuk membuat satu coretan yang panjangnya maksimal 30 cm. Lalu peserta lain harus melanjutkan coretan itu hingga akhir waktu yang diberikan oleh fasilitator. Hasilnya adalah sebuah gambar yang tidak jelas bentuknya karena tidak adanya kesamaan ide mengenai gambar apa yang akan digambar oleh masing-masing peserta. Dari permainan itu, fasilitator mengajak peserta untuk memahami pentingnya koordinasi dan kejelasan visi dalam bekerja.

Contoh pembelajaran lainnya adalah pada permainan terakhir yang diberi judul “911”. Seperti namanya, dalam permainan ini para peserta diminta untuk menyelamatkan nyawa 6 orang penumpang pesawat terbang yang jatuh di sekitar daerah outbound. Kejadian unik terjadi ketika para peserta yang tadinya terbagi dalam kelompok akhirnya bersatu. Mereka menamakan kumpulan tiba-tiba itu dengan sebutan pasar kaget. Seperti halnya pasar, para peserta mengadakan pertukaran barang-barang yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ke 6 penumpang. Hasil akhir dari permainan ini adalah 4 penumpang berhasil diselamatkan dan 2 penumpang mati tidak terselamatkan.

Dari permainan 911 itu, fasilitator menyimpulkan bahwa para peserta gagal menyelesaikan permainan karena ada dua penumpang yang gagal diselamatkan. Fasilitator mengatakan penyebab kegagalan mereka disebabkan karena masih adanya mental “pasar”. Istilah mental pasar ini berasal dari peristiwa pasar kaget yang muncul saat permainan sedang berlangsung. Orang yang dimaksud bermental pasar adalah orang yang ketika bekerja melakukan perhitungan untung rugi. "Kalau saya melakukan ini, lalu saya dapat apa?" Mental pasar inilah yang membuat hasil kerja menjadi kurang maksimal karena orang akan bekerja kalau enaknya saja, kerja kalau semua lancar-lancar saja, atau hanya kalau ada untungnya.

Acara pelatihan outbound ditutup sekitar jam 5 sore. Para peserta saling bersalam-salaman, ada yang berpelukan, ada juga yang sambil mengatakan “Sinergi yah”.