Minggu, 13 April 2008


Pada 26 – 27 Maret 2008, para karyawan Hotel Santika Cirebon mengikuti pelatihan mengenai Pengembangan Kepribadian Efektif yang disampaikan oleh Pusdiklat KG.

“Apa yang anda lakukan pertama kali setiap bangun pagi?” tanya trainer kepada para peserta pelatihan. “Saya langsung minum teh.” Jawab seorang peserta.
“Apakah anda melakukannya setiap hari?” tanya trainer kembali.
“Iya.” jawab peserta.
“Apa yang anda rasakan jika anda tidak minum teh sehabis bangun pagi?” tanya trainer lebih lanjut
“Rasanya ada yang kurang.” Jawab peserta

Dialog tersebut berlanjut dengan pembahasan mengenai kebiasaan. Setiap manusia memiliki kebiasaan., seperti peserta itu yang memiliki kebiasaan minum teh setiap bangun pagi. Ada banyak macam kebiasaan seperti kebiasaan tidur larut malam, kebiasaan terlambat makan, kebiasaan berkata jujur, kebiasaan berolahraga, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, kita dapat membagai kebiasaan menjadi dua yaitu kebiasaan yang baik dan kebiasaan yang tidak baik. Kebiasaan yang baik akan memberikan hasil yang baik, kebiasaan yang buruk akan memberikan hasil yang buruk.

Contohnya, ada dua orang petani. Petani yang pertama adalah petani yang punya kebiasaan berangkat ke ladang saat pagi hari. Petani yang kedua adalah petani yang punya kebiasaan bangun siang dan pergi ke ladang saat siang hari. Kira-kira petani mana yang akan bisa mendapatkan panen lebih cepat dan memuaskan? Jawabannya, petani yang pertama. Mengapa? Karena dia memiliki kebiasaan yang mendukung keberhasilan dirinya melakukan pekerjaannya.

Stephen Covey dalam buku fenomenalnya yang berjudul 7 Habit of Highly Effective People ( 7 Kebiasaan Manusia Efektif) menjelaskan yang dimaksud efektif adalah jika seseorang memiliki kebiasaan yang bisa membuat dirinya mencapai tujuannya dan mencapainya berulang-ulang kali. Adapun 7 kebiasaan itu adalah
Kebiasaan 1: Proaktif;
Kebiasaan 2: Mulai dari Akhir;
Kebiasaan 3: Mendahulukan yang Utama;
Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang;
Kebiasaan 5: Memahami Baru Dipahami;
Kebiasaan 6: Synergy; dan
Kebiasaan 7: Mengasah Gergaji.

Bagaimana kebiasaan terbentuk? Awalnya dari pikiran. Pikiran menghasilkan tindakan. Tindakan yang dilakukan berulang-ulang menjadi kebiasaan. Kebiasaan membentuk karakter. Karakter menentukan nasib atau akhir hidup seseorang. Misalnya, jika sewaktu kecil seseorang punya kebiasaan mencuri uang milik orang tuanya maka kebiasaan itu akan terbawa sampai ia dewasa. Ketika nanti ia bekerja di suatu perusahaan, kebiasaan mencuri itu tetap terbawa. Bisa jadi ia akan melakukan praktek korupsi atau bersikap tidak jujur dalam menggunakan uang perusahaan. Bisa jadi hidupnya akan berakhir di penjara atau namanya akan buruk di mata masyarakat sekelilingnya.

Pelatihan PKE di Santika Cirebon ini berlangsung selama dua hari. Pelatihan hari pertama membicarakan kebiasaan 1 sampai dengan kebiasaan 3. Pelatihan hari kedua membicarakan kebiasaan 4 sampai dengan kebiasaan 7. Metode pelatihan berlangsung dua arah yaitu antara pengajar dan peserta. Peserta diajak aktif selama pelatihan melalui berbagai tanya jawab, diskusi, dan permainan. Pada saat istirahat hari ke dua, seorang peserta mengutarakan tanggapannya terhadap materi pelatihan hari pertama. Ia bercerita kalau selama ini ia tidak bisa mengatur prioritasnya dengan baik sehingga kuliahnya tidak kunjung tuntas. Setelah mendapatkan materi mengenai kebiasaan ketiga (Dahulukan yang Utama), ia sadar kalau selama ini ia banyak menghabiskan waktunya di kuadran 4, yaitu kuadaran yang dipenuhi dengan aktivitas yang tidak penting dan tidak mendesak. Setelah sadar akan kekeliruannya, ia bertekad untuk segera mendahulukan yang utama yaitu menyelesaikan kuliahnya secepat mungkin.

Kisah itu hanyalah satu dari banyak kisah yang terjadi selama pelatihan. Pihak Pusdiklat KG berharap semoga pelatihan ini bisa membuat teman-teman di Hotel Santika Cirebon bisa menjadi pribadi-pribadi yang efektif. Baik, itu pekerjaan mereka ataupun di kehidupan mereka secara umum.

0 komentar: